Rabu, 07 Januari 2009

2 nd CERPENZ

                         SAJAK TAK BERSUARA 

*
KAbut tebal masih menggumpal
membaluti perbukitan dieng dan sekelilingnya
menyusupkan dinginnya helai udara
menebarkan sejuknya tetes tetes embun
di muka muka dedaunan

seperti ikut menyejukan jiwa dan hati yg terbebani
menghidupkan kembali nurani yg mati
menyemangati jejak diri yg tlah tertitih
dalam alur hidup yg tak terhenti......

Di ufuk timur,pesona bintang fajar masih terlihat kilau terangnya.menandakan usai subuh menggema.gerbang surya masih tertutup,seakan akan enggan terbuka
oleh dinginnya nuansa alam yg terlabur dan terbujur di hamparan luas dieng.....

*Pagi buta...,sengaja aku bangun di kala ia melanda dan menjerat alam....
kuhirup segarnya udara dalam dalam.memuntahkan semua racun dan sakit yg
mendekam dalam tubuh,merilekskan pikiran dan memfokuskan apa yg sedang
aku cari dalam hidup ini. ltu salah satu khasiat bangun di pagi buta,dan masih
banyak lagi khasiat lainnya...


" selamat pagi Dieng,kini ku singgah di atas mu..."

Rutinitas kerjaku yg super sibuk dan melelehkan berujung jua akhirnya.cuti yg slama ini aku tunggui dan ku idam idam kan ,ku peroleh jua dari tempat kerjaku.
Aku memilih untuk meninggalkan Metropolitan sejenak. dan meluncur menuju dieng, salah satu tempat yg beratap kabut tebal dan berbalut dinginnya
udara, yg berada di kabupaten Banjar negara, JAWA TENGAH.

" Le, pagi pagi kamu ko' udah bangun, apa ndak ngantuk?..." sapa kakek seraya
mengelus sayang rambutku.
" enggak kek, la wong pemandangannya ngak bikin ngantuk " balasku senyum.
" ya udah, kamu mandi dulu sana biar seger, nenekmu sudah ngerebus air buat kamu tadi...!" tuturnya beranjak melangkah ke belakang.

*Tempat yg pertama kali aku datangin di dieng ini, adalah kawah candradimuka.
di sini,dinginnya udara akan sedikit terkikis, terhangatkan oleh asap panas belerang yg muncrat dan mengepul dari perut bumi.
tapi harus hati hati, jangan terlalu dekat.....!.

*Indahnya serentetan perbukitan di sini, membuat kamera yg aku tenteng tak henti henti nya menjepret....
aku di temani joko.salah satu sepupuku yg besar dan tinggal di sini.sepupu sekaligus pemandu yg handal.dia kan yg lebih banyak tau dieng.
sedari tadi joko yg menjelaskan all about me visit.... he he....
Benignya air yg mengalir dari atas sana membuat aku kegirangan....maklum tempat seperti ini jarang aku jumpai di jakarta sana.

~...Byurrrrrrr.......rrrrrrh...~
tanpa panjang lebar ku ceburkan tubuhku di atas beningnya air kali
" uhggg......seger.....rrrr "
teriak ku lantang....

~ Sudah tiga hari ini aku menikmati indahnya hidup di pedesaan dan menyatunya
penduduk dengan alam.sepertinya aku ingin lebih lama lagi tinggal disini.

***

~ NoRma, nama yg sederhana namun penuh makna. dialah gadis desa yg pertama kali aku kenal di dieng ini. murah senyum,cantik,sopan dan sederhana.
namun sayang ia seorang gadis gagu, walau begitu dia bisa menulis dan mendengar orang berbicara kepadanya.
tapi aku yakin, di balik kekurangannya itu tersimpan sesuatu yg indah dari sang maha adil. norma tinggal bersama paman dan bibinya di sini, ia lebih suka meluangkan waktunya untuk membantu pamannya di perkebunan teh dan merajut benang untuk di jadikannya topi, syal atau sesuatu yg unik lainnya....

Seperti saat ini, aku sedang menemaninya merajut syal. sembari sesekali
mengajaknya ngobrol atau sendau gurau, sedikit sedikit aku bisa bahasa isyarat.

***

Sisa sisa embun yg masih melekat di helai helai daun tersemai indah menghampar.di sorot sang surya yg mulai menimbul, menggerlapkan aura kehijauan, menenteramkan, menyemangati, tiap jiwa yg melihatnya.....
Yhah....hamparan hijau pucuk pucuk daun teh terkapar luas di depan mataku pagi ini. aku dan norma melenggang beriringan menelusuri hijau kebun teh dan menikmati tiap sepoi yg menerpa....
" sungguh nikmat tuhan yg tiada terkira..." syukurku terucap

norma menyentuhi sisa sisa embun yg menitik di pucuk pucuk teh, ia gerakkan kedua tangannya tuk mengumpulkan embun embun yg menyisa di muka muka pucuk, lalu ia usapkan di kulit mukanya yg ayu alami.norma menggunakan tetes tetes embun untuk membasuh raut wajahnya.
katanya, embun pagi adalah teman setianya tuk beranjak merangkai indahnya hari dan yg pasti menyegarkan.....

***

Awan memuram
langit tertutup
surya pun seakan enggan mendaki


~ Pagi ini adalah hari dimana aku hendak melangkah meninggalkan dieng dan
keindahannya. rutinitas kerjaku tlah menungguku di jakarta sana.
setelah aku pamit dengan kakek dan nenek, joko sepupuku mengantarkan aku
menuju terminal kota. di persimpangan norma muncul dengan tiba tiba.
menghentikan aku melaju, ku peluk erat tubuhnya, berat rasanya meninggalkan
ia di sini. norma menitikan air mata.....
bibirnya tak mampu tuk berucap, walau ia mencoba tuk melakukannya.
raut mukanya sayu, semakin samar lalu menghilang tersapu kabut yg
menggulang bayang......

" AKu janji, aku akan secepatnya kembali...
kembali tuk ikrarkan cinta yg tertitih dalam hati..."

~ Dan tinggalah syal rajut yg melilit di leher, menemani perjalananku
sebagai penangguh rindu yg kian menderu....~

***
in the end

12 komentar:

Anonim mengatakan...

uih.... sedih banget coy...
true stori ya?

Anonim mengatakan...

ueihhhh.....thtz coool bro

Anonim mengatakan...

dhu yg da perna ke dieng

Anonim mengatakan...

mau dong ke dieng

Anonim mengatakan...

duh ceritanya ngalir bgt yo"
gw jd pngen ke sono,so beauty u knw?

io frasio mengatakan...

give ur comment here guysss ox

Anonim mengatakan...

setting tmptnys bener bener uh kuat bgt.me lk thz...

Anonim mengatakan...

hi brow ko gk bikin cerpen lg seh?

io frasio mengatakan...

wait my next cerpen...1!

io frasio mengatakan...

thiis...diengs

Anonim mengatakan...

so sweat...

Anonim mengatakan...

hi io gud blog deh

all create by io frazio